Siapakah dia? Siapakah orang yang
membuatku bisa menjadi seperti sekarang? Ya.. Dialah Ibuku. IBU adalah seseorang
yang selalu membuatku semangat, ceria, bangkit dari keterpurukan, melepas keluh
kesah dan kejenuhan, dan yang pasti selalu menjadi alasanku untuk rindu pada
rumah. Aku biasa memanggil ibuku dengan sebutan mama. Iya.. mama. Bukan mama
yang film itu ya -_- IYKWIM. Oke, karena mama adalah orang yang sangaaaaattt
berharga buat hidupku maka aku akan menjelaskan biografinya.
Mamaku bernama lengkap Rini Setia
Hendramurni. Beliau punya nama kecil Neni. Jadi dulu nenekku memanggil mama
dengan nama neni. Mamaku lahir di Jakarta pada tanggal 18 September 1962.
Pekerjaan mamaku adalah ibu rumah tangga. Dulu mamaku bukan sekedar ibu rumah
tangga lho, beliau juga ikut membantu ekonomi keluarga dengan mengajar senam
aerobik, berjualan jamu untuk melepas lelah setelah senam :v, berjualan baju, cathering
kecil-kecilan, kebutuhan pokok, sampai berjualan emas. Hasil dari berdagang
selama puluhan tahun, mamaku bisa membeli sebuah rumah di Surabaya. Hebat bukan
mamaku? hehe. Hobi mamaku adalah memasak dan makan. Yap, mamaku suka
bereksperimen membuat hidangan yang super lezat untuk keluarga tercintanya.
Bahkan sekarang, walaupun kedua kakakku sudah menikah mamaku masih sering
memasak untuk mereka, dan itu menjadi alasan yang membuat kakakku betah nginep
dirumah haha. Ya kalian pasti tahu yang namanya baru menikah kan pasti istrinya
masih belajar masak jadi masakannya masih jauh dari masakan mamaku hahahaha.
Selain itu mamaku punya hobi makan alias wisata kuliner :v Kalau sedang jenuh
di rumah, mama memilih untuk berkuliner ria bersama aku dan kakakku yang kedua.
Kakakku selalu mengajak mama ke resto baru supaya mau tahu masakan apa yang
sedang hits dan pastinya supaya tahu juga resep dari masakan itu, jadi di rumah
bisa dipraktikkan haha. Ya ya salah satu bagian yang kusuka ketika wisata
kuliner adalah ketika kami menganalisa bumbu yang digunakan di masakan itu.
Mamaku merupakan anak ke 8 dari
12 bersaudara. Udah kaya mau bikin klub sepakbola ya ? hihihihi. Dari semua
anak nenek, mama lah yang paling kurus untuk kategori anak perempuan soalnya
anak laki-lakinya begeng-begeng semua haha. Mamaku punya perjalanan hidup yang
hikmahnya bagus banget makanya beliau sering menerapkan nilai-nilai yang gabisa
diganggu gugat. Ya.. restu orangtua is number one . Contohnya nih dulu mamaku
bilang mama kurang setuju kalau kamu milih sbmptn di PTN A di daerah jawa timur
tapi aku kekeh untuk milih PTN tersebut. Akhirnya.. ya kamu tahulah ._. aku gak
lolos di PTN tersebut. Terus, ketika mamaku tidak merestui kakakku untuk
berpacaran dengan si A, akhirnya kedoknya kebuka juga kalau si A itu wataknya
ga baik. Ketika mamaku melarangku untuk membeli salah satu tas, ternyata gak
lama tas itu jadi pasaran -_- ya.. aku bukan tipe anak yang suka sama hal-hal
yang pasaran. and many more lah yang aku juga udah gainget kejadiannya gimana.
Tapi disamping itu, mama adalah tipe orang yang ga tegaan. Kalau aku misal mau
beli benda B tapi sama papa gak boleh. Karena aku takut sama papa, maka aku
diem aja *walau hati meringis*. Tapi mamaku pasti ngerti. Beliau langsung
merangkul aku dan bertanya tadi mau beli apa. Terus beliau analisa baik
buruknya. Terus langsung deh dibeliin .
Tapi jarang sih mamaku menganalisa. Biasanya langsung aja dibeliin hahaha mama
is the best lah pokonya
Ada lagi nih yang bikin aku
selalu semangat ngeliat mama, mama itu selalu punya solusi di setiap
permasalahan aku. Dulu, pas aku ada di titik terpuruk mamaku selalu bisa
memberikan solusi yang tepat. Walau terkadang menurutku itu gak bener, tapi
ternyata pas dijalanin ya solusi mamaku emang yang paling bener. Mamaku itu
juga selalu membangkitkan semangat ketika aku down. Misal nih, pas aku gak
lolos di PTN yang aku inginkan mamaku cuma bilang “Kalau Allah ngizinin kamu
untuk kuliahnya di Bandung, kenapa kamu mesti menentang itu. Toh, universitas
yang nerima kamu ini bukan universitas yang ecek-ecek (jelek). Bersyukur aja
nia.. Coba jalani dulu” . Kalian tahu apa hasilnya? Alhamdulillah banget disini
aku udah mengukir prestasi kecil-kecilan dan Ip semester 1 ku benar-benar
diatas rata-rata yang aku inginkan. Subhanallah. :) Mamaku juga bagai tiupan angin sejuk diantara padang gersang. Yap, emosi anak
seumuranku memang tidak stabil. Dan mamaku selalu membuatku kembali stabil dan
tenang adem ayem .
Tapi ketika beberapa minggu yang
lalu dokter memvonis mamaku terkena batu ginjal, aku sering menangis di asrama.
Gak kuat rasanya ngebayangin mama yang ceria kena penyakit kaya gitu. Disaat itu aku lagi
gak bisa pulang. Rasanya jauh dari mama dan ga bisa ada disampingnya selama
pengobatan itu.. sakit banget, kepikiran terus, nangis terus. Tapi mamaku malah
nyemangatin aku, bikin aku tersenyum, dan mengatakan beliau baik-baik saja.
Sehingga tak ada yang perlu aku pikirkan. Huft.. untung sekarang aku udah libur
dan mamaku sudah mulai tidak mengeluh sakit lagi. Dan yang terpenting dokter
berkata mamaku tidak perlu dioperasi. Cukup minum obat teratur. Alhamdulillah
Hmm.. ku kira masih segudang hal
yang bisa aku ceritain tentang mamaku. Tapi kayaknya cukup dulu sampai disini.
Pokoknya ya, mamaku itu inspirasiku, mood boosterku, dan gak ada yang bakal
bisa nyamain ketulusan mamaku mencintai anaknya :* . Ini cerita tentang ibuku, kalau cerita tentang ibumu bagaimana? :)
0 komentar:
Posting Komentar