Pengertian Hipotesis
dan Hipotesis Statistik
Hipotesis adalah jawaban atau
dugaan sementara terhadap suatu rumusan masalah.
Hipotesis Statistik menurut
Walpole adalah suatu anggapan, pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih
parameter tertentu yang mungkin benar atau tidak. Contoh : diduga bahwa daya
tahan baterai Samsung s7 dalam keadaan stand by adalah 5 hari.
Pengujian Hipotesis
Statistik
Pengujian Hipotesis merupakan
prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah
hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak
ditolak atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karenanya ditolak.
Kebenaran suatu hipotesis tidak
akan pernah diketahui dengan pasti kecuali kita memeriksa seluruh populasi. Namun
karena tidak memungkinkan memeriksa seluruh populasi, maka kita dapat mengambil
sampel acak dan menggunakannya untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.
Meskipun dari hasil pengujian
hipotesis kita telah memutuskan menolak atau menerima, hal ini tidak berarti
kita telah membuktikan atau tidak membuktikan kebenaran hipotesis. Yang
dihasilkan hanyalah menerima dan menolak hipotesis saja. Oleh karena itu :
-Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk
MENOLAKnya dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR
-Penolakan
suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENERIMAnya dan BUKAN
karena HIPOTESIS ITU SALAH
Perumusan Hipotesis (H0 dan
H1)
Perumusan hipotesis sering
dipengaruhi oleh bentuk peluang kesimpulan keliru. Agar mendapat dukungan yang
kuat, maka suatu dugaan sering disampaikan dalam bentuk penolakan hipotesis.
Misalnya : Kita ingin menguji dugaan bahwa “minum kopi menaikkan resiko terkena
kanker”. Maka hipotesisnya berbentuk : “tidak ada kenaikan resiko terkena
kanker akibat minum kopi.”
a. Pengujian hipotesis diawali
dengan perumusan :
1.
Null Hypothesis. Hipotesis awal yang diharapkan akan ditolak (H0)
H0
: suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi
2. Alternative
Hypothesis. Penolakan H0 akan membawa kita pada penerimaan
hipotesis alternative dengan
notasi H1
H1 :
suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa H0
adalah salah
b. Perumusan dan Jenis Cara
Pengujian
Dalam menguji suatu parameter Ѳ bisa
dirumuskan dalam 3 hal yaitu Hipotesis yang mengandung pengertian sama (=),
maksimum (≤), dan minimum (≥).
Perumusan hipotesis yang
mengandung pengertian “sama” artinya pengujian suatu H0 mengenai
suatu parameter Ѳ yang dinyatakan dengan nilai tertentu
secara tepat (bentuk persamaan Ѳ = Ѳ
0) sedangkan H1
memungkinkan beberapa nilai (Ѳ≠ Ѳ 0
, Ѳ≤Ѳ 0 , Ѳ
≥Ѳ 0). Sehingga daerah dan
titik kritis tergantung pada jenis rumus statistic ujinya (berupa: Z, t, x2,
dst) dan H1 (≠, <, >)
Dua Macam Kekeliruan (Type I : α
dan Type II: β)
Level of Significance (Taraf
Nyata)
Peluang melakukan kekeliruan tipe
I disebut Level of Significance atau Taraf Nyata. Taraf nyata merupakan peluang
MENOLAK H0 bila H0 nya benar.
Uji Hipotesis Mengenai Rataan
a.
Uji menyangkut satu rataan dengan σ diketahui
b.
Uji menyangkut satu rataan dengan σ tidak diketahui
c.
Uji menyangkut satu rataan dengan σ1 dan σ2 diketahui
d.
Uji menyangkut satu rataan dengan σ1 dan σ2 tidak
diketahui, tapi σ1 = σ2
e.
Uji menyangkut satu rataan dengan σ1 dan σ2 tidak
diketahui, tapi σ1
σ2
f.
Uji menyangkut rataan dengan pengamatan berpasangan
Uji Hipotesis Mengenai Proporsi
Jika tabel diatas menyangkut
proporsi sampel kecil maka tabel dibawah ini menyangkut proporsi sampel besar
Uji Hipotesis Mengenai Variansi
Uji statistic yang cocok sebagai
dasar keputusan variansi adalah :
a.
Uji statistic chi-square (satu variansi)
b.
Uji statistic F (Rasio 2 variansi)