3.2
Teknik Sampling
Ada 3 pertanyaan pokok yang berkenaan
dengan sampling, yaitu:
- Kenapa kita mengambil sampel (why)?
- Bagaimana sampel diambil (how)?
- Berapa sampel yang harus diambil (how
many)?
Sebelum melakukan pengambilan sampel kita harus
dipersiapkan terlebih dahulu rancangan samplingnya. Suatu rancangan sampling
meliputi dua hal yang mendasar, yaitu:
a. Teknik
sampling (sampling method).
b. Sample
size.
3.3 TAHAPAN RANCANGAN SAMPLING
- Definisikan Target Populasi
- Siapkan Kerangka Sampling
- Pilih Teknik sampling
- Tentukan Sample size
- Lakukan proses sampling
Berdasarkan gambar diatas, menurut Peluang Pemilihannya diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Probability Sampling atau Random Sampling Merupakan cara pengambilan sampel dipilih secara acak atau menggunakan
teori probabiltitas.
Probability Sampling
dibagi menjadi 4 macam yaitu :
1. Simple Random Sampling : Cara pengambilan sampel dipilih secara acak di mana semua unit
populasi mempunai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Syaratnya :
1.
Harus
tersedia kerangka sampling
2.
Sifat populasi
homogen agar tidak bias
3.
Keadaan
populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
2. Stratified
Random Sampling : Cara
pengambilan sampel dengan membagi anggota
populasi kedalam beberapa strata, kemudian sampel dipilih dari masing-masim
stratum.
Teknik ini dapat dilakukan pada populasi heterogen.
1. Jika setiap stratum ukuran sampelnya
proposional sehingga disebut Proportionate Stratified Random Sampling
2. Jika beberapa astratum ukuran sampelnya tidak
proposional disebut Disproportionate
Stratified Random Sampling
3. Cluster Random Sampling : Cara pengambilan
sampel berdasarkan kelompok atau klaster dimana pengambilan sebuah sampel tidak
langsung ke unit pengamatan, akan tetapi dilakukan melalui pengambilan sebuah
sampel dari kelompok-kelompok pengambilan sampel tersebut.
Dapat dilakukan bertahap bisa satu tahap (single stage cluster
sampling) atau dua tahap (two stage cluster sampling). Tahap
pertama: menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya: menentukan unit sampel
secara random.
4. Systematic
Random Sampling : Cara pengambilan
sampel, di mana hanya unit pengamatan pertama saja dari sampel yang diambil
secara random, sedangkan setiap unit selanjutnya dipilih secara sistematis
menurut interval (I=n/N).
b. Non Probability Sampling :
Cara pengambilan
sampel tidak dipilih secara
acak sehingga tidak semua unit populasi mempunyai kesempatan sama untuk terpilih menjadi sampel.
1.Convience Sampling Probability : Cara pengambilan sampel hanya mempertimbangan kemudahan saja. Contoh: Penelitian untuk mengetahui jenis sosmed yang digunakan oleh dosen, maka
sampel yang diambil adalah para dosen yang ada di ruang dosen supaya lebih
mudah, lebih cepat atau lebih dekat. Oleh karena itu, beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis
sampel ini, hasilnya ternyata kurang objektif sehingga memberikan
kesimpulan umum yang kurang baik.
2. Purposive Sampling
Probabillity : Cara pengambilan sampel dengan maksud atau tujuan tertentu.
Dua jenis sampel ini :
a. Judgement Sampling : Cara pengambilan sampel berdasarkan penilaian peneliti bahwa
sesuatu atau orang yang akan
dijadikan sampel tersebut adalah
pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
b. Quota sampling : Cara pengambilan sampel distratifikasikan secara proposional, namun
tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.
3. Snowball Sampling Probability : Cara pengambilan sampel ni
banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi
penelitiannya. Yang diketahui
hanya satu atau dua anggota sampel yang
berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan
lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan sampel lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel.
Keuntungan dan Kerugian
a. Sampling Tanpa Pengembalian (WR) : Setiap
satuan sampling yang telah
terpilih pada sebuah sampel yang
diambil dari populasi, “tidak
dikembalikan” lagi ke dalam populasi,
sehingga tidak ada
kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih dari sekali
b. Sampling Dengan Pengembalian (WOR) :
Setiap satuan sampel yang terpilih pada sebuah
sampel yang diambil dari populasi, “dikembalikan” lagi ke dalam populasi (sebelum dilakukan kembali proses
pemilihan berikutnya), sehingga sebuah satuan sampel bisa terpilih lebih dari satu kali.
Ada 2 macam
penyimpangan (error):
1. Sampling Error atau penyimpangan karena pemakaian sampel
Dalam hasil pengukuran sampel diperoleh
nilai-nilai statistik dalam probablistik sampling. Nilai statistik ini tidak
akan persis sama dengan nilai parameternya. Perbedaan inilah yang disebut
penyimpangan (Sampling Error).
2. Non Sampling Error atau penyimpangan bukan oleh pemakaian sampel
Penyimpangan dalam non probabilistik sampling,
nilai sampel terhadap populasinya tidak mungkin diukur. Disini Penyimpangan
yang timbul akibat kesalahan perencanaan teknik sampling, penggantian sampel,
salah tafsir enumerator, salah tafsir responden, kesengajaan responden salah
menjawab ataupun kesalahan akibat pengolahan data.
Kesalahan pertama
diatasi dengan pemakaian metode sampel yang tepat. Dan yang kedua ketelitian dalam
perencanaan, implementasi dan pengolahan data hingga penerbitan
0 komentar:
Posting Komentar