Kamis, 24 Maret 2016

Populasi dan Sampel III

3.2 Teknik Sampling
Ada 3 pertanyaan pokok yang berkenaan dengan sampling, yaitu:
  1. Kenapa kita mengambil sampel (why)?
  2. Bagaimana sampel diambil (how)?
  3. Berapa sampel yang harus diambil (how many)?
Sebelum melakukan pengambilan sampel kita harus dipersiapkan terlebih dahulu rancangan samplingnya. Suatu rancangan sampling meliputi dua hal yang mendasar, yaitu:
a.            Teknik sampling (sampling method).
b.            Sample size.
3.3 TAHAPAN RANCANGAN SAMPLING
  1. Definisikan Target Populasi
  2. Siapkan Kerangka Sampling
  3. Pilih Teknik sampling
  4. Tentukan Sample size
  5. Lakukan proses sampling
3.4 MACAM TEKNIK SAMPLING

Berdasarkan gambar diatas, menurut Peluang Pemilihannya diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
a.            Probability Sampling  atau Random Sampling Merupakan cara pengambilan  sampel dipilih secara acak atau menggunakan teori probabiltitas.
Probability Sampling dibagi menjadi 4 macam yaitu :
1. Simple Random Sampling : Cara pengambilan  sampel dipilih secara acak di mana semua unit populasi mempunai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Syaratnya :
1.     Harus tersedia kerangka sampling
2.     Sifat populasi homogen agar tidak bias
3.     Keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
2. Stratified Random Sampling : Cara pengambilan  sampel dengan membagi anggota populasi kedalam beberapa strata, kemudian sampel dipilih dari masing-masim stratum.
Teknik ini dapat dilakukan pada populasi heterogen.
1.    Jika setiap stratum ukuran sampelnya proposional sehingga disebut Proportionate Stratified Random Sampling
2.    Jika beberapa astratum ukuran sampelnya tidak proposional disebut Disproportionate Stratified Random Sampling
3. Cluster Random Sampling : Cara pengambilan sampel berdasarkan kelompok atau klaster dimana pengambilan sebuah sampel tidak langsung ke unit pengamatan, akan tetapi dilakukan melalui pengambilan sebuah sampel dari kelompok-kelompok pengambilan sampel tersebut.
Dapat dilakukan bertahap bisa satu tahap (single stage cluster sampling) atau dua tahap (two stage cluster sampling). Tahap pertama: menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya: menentukan unit sampel secara random.
4. Systematic Random Sampling : Cara pengambilan sampel, di mana hanya unit pengamatan pertama saja dari sampel yang diambil secara random, sedangkan setiap unit selanjutnya dipilih secara sistematis menurut interval (I=n/N).

b.            Non Probability Sampling :
Cara pengambilan sampel tidak dipilih secara acak sehingga  tidak semua unit populasi mempunyai kesempatan sama untuk terpilih menjadi sampel.
1.Convience Sampling Probability : Cara pengambilan  sampel hanya mempertimbangan kemudahan saja. Contoh: Penelitian untuk mengetahui jenis sosmed yang digunakan oleh dosen, maka sampel yang diambil adalah para dosen yang ada di ruang dosen supaya lebih mudah, lebih cepat atau lebih dekat. Oleh karena itu, beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini,  hasilnya ternyata kurang objektif sehingga memberikan kesimpulan umum yang kurang baik.
2. Purposive Sampling Probabillity : Cara pengambilan sampel dengan maksud atau tujuan tertentu.
Dua jenis sampel ini :
a.  Judgement Sampling : Cara pengambilan sampel berdasarkan penilaian peneliti bahwa sesuatu atau orang yang akan dijadikan sampel tersebut adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
b.  Quota sampling : Cara pengambilan sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.
3. Snowball Sampling Probability : Cara pengambilan sampel ni banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Yang diketahui hanya satu atau dua anggota sampel  yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan sampel lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel.
Keuntungan dan Kerugian
Probability vs Non Probability SP


Menurut Proses Pemilihannya, diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
a.            Sampling Tanpa Pengembalian (WR) : Setiap satuan sampling yang telah terpilih pada sebuah sampel yang diambil dari populasi, “tidak dikembalikan” lagi ke dalam populasi, sehingga tidak ada kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih dari sekali
b.            Sampling Dengan Pengembalian (WOR) : Setiap satuan sampel yang terpilih pada sebuah sampel yang diambil dari populasi, “dikembalikan” lagi ke dalam populasi (sebelum dilakukan kembali proses pemilihan berikutnya), sehingga sebuah satuan sampel bisa terpilih lebih dari satu kali.

Macam Sampling Error
Ada 2 macam penyimpangan (error):
1.            Sampling Error atau penyimpangan karena pemakaian sampel
                Dalam hasil pengukuran sampel diperoleh nilai-nilai statistik dalam probablistik sampling. Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya. Perbedaan inilah yang disebut penyimpangan (Sampling Error).
2.            Non Sampling Error atau penyimpangan bukan oleh pemakaian sampel
                Penyimpangan dalam non probabilistik sampling, nilai sampel terhadap populasinya tidak mungkin diukur. Disini Penyimpangan yang timbul akibat kesalahan perencanaan teknik sampling, penggantian sampel, salah tafsir enumerator, salah tafsir responden, kesengajaan responden salah menjawab ataupun kesalahan akibat pengolahan data.
Kesalahan pertama diatasi dengan pemakaian metode sampel yang tepat. Dan yang kedua ketelitian dalam perencanaan, implementasi dan pengolahan data hingga penerbitan


0 komentar:

Posting Komentar